Inovasi telah menjadi faktor utama yang membedakan perusahaan sukses dari yang lainnya di tengah tuntutan dunia bisnis hari ini. Oleh karena itu, pengelolaan inovasi yang efektif menjadi hal yang sangat penting untuk mendukung keberlanjutan dan daya saing perusahaan. Salah satu cara untuk memastikan bahwa inovasi dikelola secara sistematis dan terstruktur adalah dengan menerapkan Sistem Manajemen Inovasi yang disertifikasi oleh standar internasional, salah satunya adalah ISO 56001:2024. Dalam artikel ini akan menjelaskan secara rinci mengenai persyaratan dan proses sistem manajemen inovasi berdasarkan ISO 56001:2024.
Mengenal ISO
ISO (International Organization for Standardization) adalah organisasi internasional yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan menerbitkan standar-standar internasional yang digunakan oleh berbagai industri di seluruh dunia. ISO memiliki lebih dari 23.000 standar yang mencakup berbagai bidang, seperti kualitas, lingkungan, kesehatan dan keselamatan, serta manajemen inovasi. Standar ISO dirancang untuk membantu organisasi meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan melalui penerapan praktik terbaik yang dapat diterima secara global. Baca juga : Perbedaan KRI dan KPI: Indikator Kinerja dan Risiko yang Wajib Anda Ketahui
ISO 56001:2024
ISO 56001:2024 adalah standar internasional yang mengatur sistem manajemen inovasi di seluruh jenis organisasi, baik perusahaan besar, menengah, maupun kecil. Dengan penerapan sistem ini, organisasi dapat mengelola inovasi secara efisien, mengoptimalkan proses inovasi, dan mencapai tujuan strategis yang berkaitan dengan pertumbuhan dan keberlanjutan. Penerapan sistem manajemen inovasi berbasis ISO 56001 memungkinkan organisasi untuk menciptakan dan memanfaatkan peluang inovasi dengan cara yang terstruktur, mendukung pengembangan ide baru, serta memperbaiki proses inovasi secara berkelanjutan. Baca juga : ISO 31000 vs ISO 9001: Memilih Standar yang Tepat untuk Organisasi Anda
Pengertian Sistem Manajemen
Sistem manajemen adalah pendekatan yang terorganisir untuk mengelola dan mengoordinasikan berbagai kegiatan dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam konteks ISO, sistem manajemen mengacu pada serangkaian kebijakan, prosedur, dan praktik yang ditetapkan untuk mencapai tujuan yang spesifik dan mematuhi standar yang ditentukan. Menurut ISO 56000:2020, sistem manajemen inovasi adalah sistem yang digunakan untuk mengelola dan memfasilitasi proses inovasi dalam organisasi. Sistem ini bertujuan untuk memastikan bahwa inovasi dapat dikelola dengan cara yang strategis dan efisien, serta menciptakan nilai tambah baik untuk organisasi maupun untuk pelanggan. Sistem manajemen inovasi ISO 56000:2020 mencakup beberapa elemen utama, antara lain:
Kebijakan Inovasi: Menetapkan tujuan dan arah inovasi organisasi.
Proses Inovasi: Mengelola siklus hidup inovasi dari tahap ideasi hingga implementasi.
Kinerja Inovasi: Mengukur dan memantau hasil dari kegiatan inovasi untuk memastikan keberhasilan dan dampaknya terhadap organisasi.
ISO 56000:2020 menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang mendukung kreativitas dan kolaborasi, serta memastikan bahwa organisasi dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar dan teknologi. Baca juga : Mengenal BCMS (Business Continuity Management System) berbasis ISO 22301:2019
Struktur Sistem Manajemen Berbasis ISO
Sistem manajemen berbasis ISO memiliki struktur yang konsisten yang dapat diterapkan di berbagai jenis organisasi. Struktur ini dikenal sebagai High-Level Structure (HLS), yang digunakan oleh semua standar manajemen ISO, termasuk ISO 56001:2024.
Beberapa elemen utama dalam struktur sistem manajemen ISO adalah:
Konteks Organisasi: Memahami kebutuhan dan ekspektasi pemangku kepentingan serta faktor-faktor eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi sistem manajemen inovasi.
Kepemimpinan: Memastikan bahwa manajemen puncak berkomitmen terhadap inovasi dan mendukung budaya inovasi di seluruh organisasi.
Perencanaan: Menetapkan tujuan, strategi, dan rencana untuk pengelolaan inovasi, serta mengidentifikasi risiko dan peluang.
Support: Menyediakan sumber daya yang diperlukan, termasuk sumber daya manusia, teknologi, dan informasi yang diperlukan untuk mendukung inovasi.
Operasi: Menyusun proses dan prosedur yang diperlukan untuk melaksanakan rencana inovasi, termasuk pengelolaan ide, riset dan pengembangan, serta implementasi produk dan layanan baru.
Evaluasi Kinerja: Mengukur dan memantau hasil dari kegiatan inovasi untuk memastikan bahwa tujuan dan target tercapai.
Peningkatan Berkelanjutan: Melakukan perbaikan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja inovasi dan sistem manajemen secara keseluruhan.
Dengan menggunakan struktur ini, organisasi dapat memastikan bahwa sistem manajemen inovasi mereka berjalan dengan efektif dan terus berkembang untuk memenuhi tantangan pasar yang berubah. Baca juga : Mengenal Sistem Manajemen Kepatuhan ISO 37301:2021
Kerangka Kerja Persyaratan Sistem Manajemen Inovasi ISO 56001:2024
ISO 56001:2024 menetapkan kerangka kerja yang mengatur bagaimana sistem manajemen inovasi harus diterapkan dalam suatu organisasi. Kerangka kerja ini mencakup sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi oleh organisasi untuk memastikan keberhasilan manajemen inovasi. Beberapa persyaratan utama dalam ISO 56001:2024 adalah sebagai berikut:
Kebijakan Inovasi dan Tujuan Strategis Organisasi harus menetapkan kebijakan inovasi yang jelas dan tujuan strategis yang mendukung misi dan visi jangka panjang. Kebijakan ini harus mendukung penciptaan nilai melalui inovasi yang berkelanjutan.
Manajemen Kepemimpinan dan Komitmen Penerapan sistem manajemen inovasi harus didukung oleh komitmen dari pimpinan tertinggi organisasi. Kepemimpinan yang kuat penting untuk menciptakan budaya inovasi yang mendalam di seluruh organisasi.
Proses Pengelolaan Inovasi Organisasi harus mengembangkan dan menerapkan proses yang jelas untuk manajemen inovasi, mulai dari penciptaan ide hingga komersialisasi dan implementasi. Ini termasuk pengelolaan ide-ide kreatif, riset dan pengembangan, serta pengujian pasar.
Pengelolaan Sumber Daya ISO 56001:2024 menetapkan bahwa organisasi harus memastikan tersedianya sumber daya yang cukup, baik dalam hal anggaran, waktu, maupun sumber daya manusia yang terampil untuk mendukung inisiatif inovasi.
Kinerja dan Evaluasi Organisasi harus mampu mengukur dan mengevaluasi hasil dari proses inovasi. Hal ini meliputi pengukuran kinerja inovasi dalam hal pencapaian tujuan strategis dan dampaknya terhadap organisasi.
Peningkatan Berkelanjutan Salah satu prinsip utama dalam ISO 56001 adalah fokus pada peningkatan berkelanjutan. Organisasi harus berkomitmen untuk memperbaiki sistem manajemen inovasi secara berkesinambungan, memastikan bahwa proses inovasi selalu disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan perkembangan teknologi.
Manajemen Risiko Organisasi perlu mengidentifikasi dan mengelola risiko terkait inovasi, baik yang bersifat teknis, pasar, maupun sumber daya. Ini termasuk mitigasi risiko yang terkait dengan pengembangan produk baru, perubahan regulasi, dan dinamika pasar.
Dengan memenuhi persyaratan-persyaratan ini, organisasi dapat menciptakan sistem manajemen inovasi yang efektif dan mampu menghadapi tantangan di pasar yang kompetitif.
Kesimpulan
ISO 56001:2024 adalah standar internasional yang sangat penting bagi organisasi yang ingin mengelola inovasi secara sistematis dan efisien. Dengan menerapkan sistem manajemen inovasi berbasis ISO 56001, organisasi tidak hanya dapat mengoptimalkan proses inovasi mereka, tetapi juga dapat meningkatkan daya saing dan keberlanjutan jangka panjang. Persyaratan dan kerangka kerja yang ditetapkan dalam standar ini memberikan pedoman yang jelas bagi organisasi untuk mencapai tujuan strategis melalui inovasi yang terstruktur dan berkelanjutan. Jadikan inovasi sebagai kunci sukses bisnis Anda dengan menerapkan Sistem Manajemen Inovasi ISO 56001! Mulai transformasi Anda hari ini. Klik di sini untuk info lebih lanjut!
Butuh konsultasi lebih lanjut tentang
Business Strategy
Share on :