🇮🇩 Indonesia

ARTICLE

Enterprise Risk Management (ERM): Pengertian, Manfaat, dan Implementasi

7 minutes

read

2 Apr 2024

Setiap bisnis memiliki risiko yang harus dikelola dengan tepat agar tidak memicu hal-hal yang dapat mengganggu perusahaan dalam mencapai tujuan. Apalagi di tengah perkembangan zaman yang penuh dengan ketidakpastian saat ini, diperlukan kemampuan mengelola risiko dengan tepat. Hal inilah mengapa Enterprise Risk Management (ERM) menjadi aspek penting dalam peta jalan keberhasilan organisasi. Dalam artikel ini akan menjelaskan pengertian ERM, manfaatnya, dan langkah-langkah implementasinya.

Definisi Enterprise Risk Management

Enterprise Risk Management (ERM) adalah suatu pendekatan holistik yang dirancang untuk mengidentifikasi, mengukur, memonitor, dan mengelola risiko secara menyeluruh di seluruh organisasi. ERM membantu perusahaan untuk memahami dampak potensial dari berbagai risiko terhadap pencapaian tujuan strategis dan operasionalnya. Tujuan utama dari ERM adalah untuk menciptakan nilai dan melindungi nilai organisasi dengan memahami dan mengelola risiko yang mungkin mempengaruhi pencapaian tujuan strategis dan operasional. ERM tidak hanya berfokus pada aspek finansial, melainkan juga memperhitungkan risiko-risiko yang berasal dari berbagai dimensi seperti operasional, strategis, kepatuhan, dan reputasi. Pendekatan ini melibatkan seluruh tingkatan organisasi dan mempromosikan budaya yang proaktif terhadap risiko.   Baca juga : Mengelola Risiko dalam Bisnis: Strategi untuk Menghadapi Ketidakpastian  

Manfaat Enterprise Risk Management

ERM memberikan berbagai manfaat bagi organisasi, terutama dalam meningkatkan pengelolaan risiko. Berikut manfaat dari penerapan ERM.

  • Meningkatkan Pengambilan Keputusan dan Strategi ERM menyediakan informasi yang lebih lengkap dan terinci tentang risiko-risiko yang dihadapi oleh perusahaan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang potensi risiko dan dampaknya, manajemen dapat membuat keputusan yang lebih baik dan merancang strategi yang lebih efektif untuk mencapai tujuan bisnis jangka panjang.

  • Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Operasi Dengan mengidentifikasi risiko-risiko potensial yang dapat mengganggu operasional perusahaan, ERM membantu dalam mengambil langkah-langkah preventif untuk mengurangi kemungkinan terjadinya masalah.

  • Meningkatkan Kepatuhan dan Etika ERM membantu organisasi untuk memahami dan mematuhi peraturan serta kebijakan yang berlaku. Hal ini tidak hanya mengurangi risiko hukum dan denda, tetapi juga mempromosikan praktik bisnis yang etis dan bertanggung jawab.

  • Meningkatkan Reputasi dan Citra Perusahaan Dengan manajemen risiko yang efektif, perusahaan dapat menghindari kejadian yang dapat merusak reputasi dan citra mereka. ERM membantu perusahaan untuk menjadi lebih proaktif dalam mengatasi risiko-risiko yang dapat mempengaruhi persepsi publik dan kepercayaan pelanggan.

  • Meningkatkan Nilai Perusahaan Manajemen risiko yang efektif membantu mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan kepercayaan investor serta pemegang saham, yang akan menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan.

  Baca juga : Mengenal Sistem Manajemen Risiko ISO 31000  

Implementasi Enterprise Risk Management

Penerapan ERM melibatkan sejumlah langkah-langkah yang perlu diperhatikan oleh organisasi agar mendapatkan hasil yang optimal.

  • Membangun Kerangka Kerja ERM Membangun kerangka kerja ERM akan menjadi panduan bagi seluruh organisasi dalam mengidentifikasi, menilai, mengelola, dan memantau risiko. Kerangka kerja ERM harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik spesifik dari perusahaan.

  • Mengidentifikasi dan Menilai Risiko Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi risiko-risiko potensial yang mungkin mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi yang melibatkan analisis internal dan eksternal, pengumpulan data, serta konsultasi dengan pemangku kepentingan.

  • Mengembangkan Strategi Mitigasi Risiko Berdasarkan hasil penilaian risiko, organisasi perlu mengembangkan strategi mitigasi risiko yang sesuai. Strategi ini dapat mencakup berbagai taktik untuk mengurangi dampak risiko atau kemungkinan terjadinya, seperti perubahan proses operasional, implementasi kontrol keamanan, diversifikasi portofolio, atau transfer risiko melalui asuransi.

  • Memantau dan Mengevaluasi ERM Organisasi perlu secara terus-menerus memantau dan mengevaluasi efektivitas kerangka kerja ERM mereka. Ini melibatkan pemantauan risiko secara rutin, evaluasi terhadap keberhasilan strategi mitigasi, dan penyesuaian atas perubahan kondisi pasar atau lingkungan bisnis.

  Baca juga : Memahami COSO ERM: Kerangka Kerja Manajemen Risiko yang Terintegrasi  

Komponen Utama ERM

Selain memperhatikan langkah di atas, organisasi juga perlu untuk memahami komponen-komponen penting dalam ERM, yaitu :

  • Identifikasi Risiko Identifikasi risiko dapat melibatkan analisis internal dan eksternal, konsultasi dengan pemangku kepentingan, dan pemeriksaan berbagai area operasional untuk memahami potensi ketidakpastian dan ancaman.

  • Penilaian Risiko Penilaian risiko membantu organisasi untuk memprioritaskan risiko mana yang memerlukan perhatian lebih lanjut dan upaya pengelolaan risiko yang lebih intensif. Hasil dari penilaian risiko dapat diekspresikan dalam matriks risiko atau skala tertentu untuk membantu dalam pemahaman tingkat urgensi dan signifikansi risiko.

  • Mitigasi Risiko Mitigasi risiko melibatkan pengembangan dan implementasi langkah-langkah untuk mengurangi dampak risiko atau kemungkinan terjadinya. Mitigasi risiko bertujuan untuk menjaga risiko pada tingkat yang dapat diterima oleh organisasi.

  • Pemantauan Risiko Organisasi perlu secara terus-menerus memantau risiko untuk memastikan bahwa strategi mitigasi yang telah diterapkan efektif dan risiko-risiko yang baru muncul dapat diidentifikasi dengan cepat. Proses pemantauan risiko melibatkan evaluasi rutin, pelaporan, dan komunikasi yang efektif terkait perubahan dalam tingkat risiko atau lingkungan bisnis.

 

 

Tantangan Penerapan Enterprise Risk Management

Enterprise Risk Management menghadirkan berbagai manfaat bagi perusahaan. Namun terkadang harus dihadapi dengan berbagai tantangan, diantaranya:

  • Budaya Organisasi yang Tidak Mendukung Salah satu tantangan utama dalam menerapkan ERM adalah ketika budaya organisasi tidak mendukung pendekatan yang proaktif terhadap pengelolaan risiko. Budaya yang tidak sensitif terhadap risiko atau bahkan menekankan pada pengambilan risiko yang tinggi dapat menghambat keberhasilan ERM. Mengubah budaya organisasi untuk lebih terbuka terhadap pengelolaan risiko sering kali memerlukan waktu dan usaha yang signifikan.

  • Kurangnya Sumber Daya dan Keahlian Implementasi ERM memerlukan sumber daya yang cukup, termasuk waktu, uang, dan tenaga kerja yang terampil. Kurangnya sumber daya ini dapat menghambat kemampuan organisasi untuk melakukan identifikasi, penilaian, dan mitigasi risiko dengan efektif. Selain itu, kekurangan keahlian dalam pengelolaan risiko juga dapat menjadi hambatan, karena ERM membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang metodologi, analisis risiko, dan teknik mitigasi.

  • Kurangnya Komunikasi dan Koordinasi Pentingnya komunikasi yang efektif dan koordinasi antar berbagai departemen dan tingkatan dalam organisasi dalam konteks ERM tidak boleh diabaikan. Kurangnya komunikasi yang tepat dapat menghasilkan informasi yang tidak lengkap atau tidak akurat tentang risiko, sementara kurangnya koordinasi dapat menyebabkan tumpang tindih atau konflik dalam upaya pengelolaan risiko. Memastikan komunikasi yang terbuka dan kolaboratif menjadi kunci untuk mengatasi tantangan ini.

  • Kompleksitas Proses ERM Proses ERM dapat menjadi kompleks, terutama dalam organisasi yang besar dan kompleks. Memahami dan mengelola berbagai aspek risiko dari berbagai unit bisnis dan fungsi dapat menjadi tantangan yang menakutkan. Terkadang, kompleksitas ini dapat mengintimidasi dan membuat implementasi ERM menjadi lebih sulit. Membuat proses ERM menjadi lebih sederhana dan mudah dimengerti oleh seluruh organisasi dapat membantu mengatasi masalah ini.

Setiap organisasi menghadapi tantangan unik dalam menerapkan Enterprise Risk Management, dan mengatasinya memerlukan komitmen, pemahaman, dan kerja sama dari semua tingkatan dalam organisasi. Dengan mengenali dan mengatasi tantangan ini, organisasi dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk mengelola risiko secara efektif dan mencapai tujuan mereka dengan lebih aman dan berkelanjutan.   Baca juga : Pengenalan GRC Integrated System (GRC Terintegrasi): Menjaga Kepatuhan dan Mengelola Risiko dalam Bisnis Anda  

Contoh Penerapan Enterprise Risk Management

Salah satu contoh penerapan ERM yaitu industri keuangan, seperti mengelola risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional. Dalam industri keuangan, di mana risiko menjadi bagian integral dari setiap transaksi dan keputusan, penerapan ERM sangat penting untuk memastikan keberlanjutan, keamanan, dan keberhasilan jangka panjang perusahaan.

  • Identifikasi Risiko Bank A mengidentifikasi risiko-risiko yang dapat mempengaruhi keberlanjutan dan reputasi perusahaan, termasuk risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko kepatuhan, dan risiko reputasi.

  • Penilaian Risiko Setelah identifikasi, Bank A melakukan penilaian risiko untuk menentukan dampak potensial dan kemungkinan terjadinya setiap risiko. Misalnya, bank mengevaluasi risiko kredit dengan menganalisis portofolio pinjaman dan mengukur kemungkinan kredit bermasalah.

  • Mitigasi Risiko Bank A mengembangkan strategi mitigasi risiko untuk mengurangi dampak risiko dan kemungkinan terjadinya. Misalnya, untuk mengurangi risiko kredit, bank meningkatkan proses penilaian kredit dan memperkuat kebijakan pengendalian risiko.

  • Pemantauan Risiko Bank A memantau risiko secara terus-menerus menggunakan alat dan metrik yang ditetapkan. Misalnya, bank menggunakan sistem pengawasan otomatis untuk melacak perubahan dalam portofolio investasi dan mengidentifikasi anomali yang dapat mengindikasikan risiko pasar.

  • Integrasi dengan Proses Bisnis Bank A mengintegrasikan proses ERM ke dalam seluruh operasi dan pengambilan keputusan. Misalnya, dalam proses persetujuan pinjaman, analisis risiko kredit menjadi bagian integral dari keputusan penyaluran kredit.

  • Pelaporan dan Transparansi Bank A menerapkan sistem pelaporan yang transparan untuk mengkomunikasikan informasi tentang risiko kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal. Misalnya, bank menyediakan laporan keuangan dan laporan risiko tahunan yang rinci kepada otoritas pengatur dan investor.

Dengan menerapkan ERM secara efektif, Bank A dapat mengurangi kerentanan terhadap risiko, meningkatkan ketahanan terhadap perubahan pasar, meminimalkan kerugian finansial, dan membangun kepercayaan pemangku kepentingan. Hal ini memungkinkan bank untuk tetap kompetitif dalam lingkungan bisnis yang kompleks dan berubah-ubah.

Kesimpulan

Enterprise Risk Management menjadi jawaban bagi perusahaan dalam meminimalkan kerugian yang disebabkan oleh risiko, memanfaatkan peluang dengan lebih baik, dan mencapai keberhasilan yang berkelanjutan dalam lingkungan bisnis yang penuh tantangan. ERM bukan hanya tentang mengelola risiko, tetapi juga tentang menciptakan nilai dan memastikan keberlangsungan perusahaan dalam jangka panjang.

Jangan biarkan risiko menghambat kemajuan Anda. Jadwalkan konsultasi risk management sekarang untuk melindungi bisnis Anda dan mencapai tujuan Anda dengan lebih percaya diri

Butuh konsultasi lebih lanjut tentang

Business Strategy

Share on :

Baca Juga Insight lainnya

ARTICLE

17 Jan 2025

Bikin Produksi Terhambat, Ini Masalah Umum Distribusi dan Solusinya

ARTICLE

16 Jan 2025

Apa Itu Fast Moving dan Slow Moving Stock?

ARTICLE

14 Jan 2025

17 Tantangan Bisnis 2025, Pentingnya Ketahanan Bisnis di Tengah Ketidakpastian

Proxsis & Co. HQ

Gd. Permata Kuningan Lt. 17, Jl. Kuningan Mulia, Menteng Atas, Setiabudi, South Jakarta City, Jakarta 12920

P:

(021) 837 086 79

M:

(+62) 811-1797-485

E:

cs@proxsisgroup.com

East Office

AMG Tower Lantai 17, Jl. Raya Dukuh Menanggal No. 1A, Gayungan, Surabaya, East Java, Indonesia 60234

P:

(031) 825 17 000

M:

(+62) 811-1798-353

E:

cs.sby@proxsisgroup.com

OPTIMIST

OVERJOYED

OUTSTANDING

Part of

© 2025

PT. Proxsis Solusi Bisnis

Brand & Website by

Proxsis & Co. HQ

Gd. Permata Kuningan Lt. 17, Jl. Kuningan Mulia, Menteng Atas, Setiabudi, South Jakarta City, Jakarta 12920

P:

(021) 837 086 79

M:

(+62) 811-1797-485

E:

cs@proxsisgroup.com

East Office

AMG Tower Lantai 17, Jl. Raya Dukuh Menanggal No. 1A, Gayungan, Surabaya, East Java, Indonesia 60234

P:

(031) 825 17 000

M:

(+62) 811-1798-353

E:

cs.sby@proxsisgroup.com

OPTIMIST

OVERJOYED

OUTSTANDING

Part of

© 2025

PT. Proxsis Solusi Bisnis

Brand & Website by

Proxsis & Co. HQ

Gd. Permata Kuningan Lt. 17, Jl. Kuningan Mulia, Menteng Atas, Setiabudi, South Jakarta City, Jakarta 12920

P:

(021) 837 086 79

M:

(+62) 811-1797-485

E:

cs@proxsisgroup.com

East Office

AMG Tower Lantai 17, Jl. Raya Dukuh Menanggal No. 1A, Gayungan, Surabaya, East Java, Indonesia 60234

P:

(031) 825 17 000

M:

(+62) 811-1798-353

E:

cs.sby@proxsisgroup.com

OPTIMIST

OVERJOYED

OUTSTANDING

Part of

© 2025

PT. Proxsis Solusi Bisnis

Brand & Website by