Apakah Anda ingin bisnis Anda lebih responsif terhadap perubahan dan beroperasi dengan lebih efisien? Salah satu cara terbaik untuk mencapainya adalah dengan memahami Pemantauan Aktivitas Bisnis (Business Activity Monitoring/BAM). Artikel ini akan membahas bagaimana BAM dapat membantu Anda meningkatkan kinerja bisnis secara real-time!
Apa Itu BAM dan Mengapa Penting untuk Bisnis Anda?
BAM adalah proses pemantauan operasional bisnis secara real-time untuk memberikan wawasan mendalam tentang performa perusahaan. Dengan BAM, Anda dapat:
Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah operasional secara cepat.
Melihat kinerja bisnis secara menyeluruh melalui dasbor visual.
Mengoptimalkan proses dengan data yang berbasis analitik.
BAM menggabungkan data historis dan real-time untuk memberikan solusi cepat terhadap tantangan bisnis. Bagaimana membaca hasilnya? Sederhananya, Risiko lebih rendah, efisiensi meningkat, dan pengalaman pelanggan lebih baik. Baca juga : Mengapa Perusahaan dan Pemilik Bisnis Perlu Business Transformation?
Bagaimana BAM Bekerja?
BAM menggunakan alat dan teknologi seperti business intelligence (BI) dan business process management (BPM) untuk mengelola data dari berbagai sumber. Berikut adalah langkah utama dalam BAM:
Menentukan KPI dan SLA Perusahaan menetapkan Key Performance Indicators (KPI) untuk memantau kinerja, seperti ROI, waktu proses, atau tingkat kesalahan operasional. Selain itu, Service Level Agreements (SLA) membantu memastikan ekspektasi layanan terpenuhi.
Mengumpulkan Data Sistem BAM mengumpulkan data dari berbagai aplikasi bisnis. Data ini divisualisasikan dalam dasbor untuk mempermudah tim dalam memahami pola kinerja.
Otomatisasi dan Pemicu Tindakan Sistem BAM dapat memicu tindakan otomatis berdasarkan data. Misalnya, jika terjadi lonjakan transaksi kartu kredit yang mencurigakan, sistem dapat mengirimkan peringatan atau menghentikan transaksi sementara.
Pengambilan Keputusan Real-Time Dengan analitik yang kuat, BAM mempercepat waktu antara pengumpulan data dan pengambilan keputusan, memungkinkan perusahaan untuk tetap tanggap terhadap tren dan tantangan.
Baca juga : Mengenal Alur Bisnis (Business Flow): Pentingnya Pemetaan Proses Bisnis
Apa Hubungan BAM, BI, dan BPM?
Business Intelligence (BI): Mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai sumber.
Business Process Management (BPM): Meningkatkan proses bisnis berdasarkan analisis data dari BI.
Business Activity Monitoring (BAM): Mengintegrasikan BI dan BPM untuk memberikan pandangan menyeluruh terhadap operasional bisnis.
Ketiga metodologi ini bekerja secara sinergis untuk memastikan perusahaan Anda dapat merespons perubahan dengan lebih baik. Baca juga : Business Process Intelligence (BPI) : Memprediksi Hasil Bisnis melalui Analitik Proses
6 Alasan Perubahan Organisasi/Perusahaan yang Paling Umum Terjadi
Perubahan dalam perusahaan seringkali memerlukan penyesuaian proses bisnis untuk memastikan operasi tetap efisien dan efektif. Berikut adalah beberapa perubahan umum yang mendorong kebutuhan akan manajemen proses bisnis:
Transformasi Digital: Penerapan teknologi baru seperti otomatisasi, kecerdasan buatan, atau sistem manajemen data memerlukan penyesuaian proses bisnis agar selaras dengan alat dan platform baru.
Restrukturisasi Organisasi: Perubahan dalam struktur perusahaan, seperti merger, akuisisi, atau reorganisasi internal, menuntut penyesuaian proses untuk mencerminkan alur kerja dan tanggung jawab baru.
Perubahan Regulasi: Pembaruan dalam peraturan pemerintah atau standar industri mengharuskan perusahaan menyesuaikan proses bisnis mereka untuk memastikan kepatuhan dan menghindari sanksi.
Pengembangan Produk atau Layanan Baru: Memperkenalkan produk atau layanan baru sering kali memerlukan proses bisnis baru atau modifikasi proses yang ada untuk mendukung penawaran tersebut.
Perubahan Permintaan Pasar: Fluktuasi dalam permintaan konsumen atau tren pasar dapat memaksa perusahaan menyesuaikan proses produksi, distribusi, atau layanan pelanggan untuk tetap kompetitif.
Inisiatif Efisiensi Operasional: Upaya untuk mengurangi biaya, meningkatkan kualitas, atau mempercepat waktu respons sering kali memerlukan analisis dan perbaikan proses bisnis yang ada.
Baca juga : Mengoptimalkan Bisnis dengan Business Process Reengineering (BPR)
Manfaat Utama BAM untuk Bisnis Anda
Prediksi dan Adaptasi yang Lebih Cepat BAM membantu memprediksi tren masa depan dan memungkinkan tim Anda merespons perubahan pasar dengan lebih cepat.
Visibilitas Menyeluruh Dasbor real-time memberikan wawasan komprehensif, memudahkan tim untuk melihat pola yang memengaruhi kinerja bisnis.
Mengidentifikasi Hambatan Operasional Temukan akar masalah dalam proses bisnis dan selesaikan hambatan yang memperlambat produksi atau pengiriman layanan.
Mengurangi Biaya Operasional BAM mengidentifikasi ketidakefisienan dalam proses, seperti perlambatan rantai pasokan atau pengeluaran cloud yang tidak perlu.
Baca juga : Mengenal Business Impact Analysis (BIA): Pengertian, Manfaat, Jenis, dan Penerapannya
Regulasi di Indonesia yang Mendukung Perusahaan Keuangan Menerapkan BAM, BI, dan BPM
Penerapan Business Activity Monitoring (BAM), Business Intelligence (BI), dan Business Process Management (BPM) di Indonesia didukung oleh berbagai regulasi yang mendorong efisiensi operasional dan transparansi perusahaan. Berikut beberapa regulasi yang relevan:
Peraturan Bank Indonesia (PBI) tentang Bank Umum Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/1/PBI/2009 mengatur operasional bank umum, termasuk aspek manajemen risiko dan tata kelola perusahaan. Regulasi ini mendorong bank untuk menerapkan sistem pemantauan aktivitas bisnis guna memastikan kepatuhan terhadap standar operasional dan pengelolaan risiko yang efektif.
Peraturan Bank Indonesia tentang Rasio Intermediasi Makroprudensial Peraturan Bank Indonesia Nomor 22/17/PBI/2020 mengatur Rasio Intermediasi Makroprudensial dan Penyangga Likuiditas Makroprudensial bagi bank umum. Regulasi ini menekankan pentingnya pemantauan aktivitas bisnis dan manajemen proses untuk memastikan stabilitas keuangan dan likuiditas bank.
Peraturan Bank Indonesia tentang Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial Peraturan Bank Indonesia Nomor 23/13/PBI/2021 mengatur Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial bagi bank umum. Regulasi ini mendorong bank untuk menerapkan Business Intelligence dalam menganalisis data pembiayaan inklusif, sehingga dapat meningkatkan akses keuangan bagi masyarakat.
Peraturan Bank Indonesia tentang Bauran Kebijakan Makroprudensial Peraturan Bank Indonesia Nomor 4 Tahun 2024 mengatur bauran kebijakan makroprudensial, termasuk penggunaan instrumen seperti penyangga modal untuk pertumbuhan kredit. Regulasi ini mendorong penerapan Business Process Management untuk memastikan proses bisnis yang efisien dan sesuai dengan kebijakan makroprudensial.
Dengan adanya regulasi-regulasi tersebut, perusahaan di Indonesia didorong untuk mengimplementasikan BAM, BI, dan BPM guna meningkatkan efisiensi operasional, transparansi, dan kepatuhan terhadap standar yang ditetapkan oleh otoritas terkait. Baca juga : Ingin Bisnis Stabil dan Aman? Kenali Threshold Key Risk Indicators (KRI) dalam Manajemen Risiko
Optimalkan Bisnis Anda dengan Konsultasi BPM
Apakah Anda ingin bisnis Anda beroperasi lebih efisien dan responsif? Konsultasi Business Process Management (BPM) dari Proxsis membantu Anda merancang, menganalisis, dan mengoptimalkan proses bisnis untuk mencapai performa terbaik. Dengan layanan ini, Anda tidak hanya mengelola data, tetapi juga mendapatkan strategi komprehensif untuk meningkatkan kinerja operasional Anda. Daftar Sekarang untuk memulai perjalanan bisnis yang lebih efisien dan adaptif terhadap tantangan masa depan!
Kesimpulan
BAM adalah alat yang esensial untuk perusahaan modern yang ingin mengelola operasional dengan cerdas. Dengan visibilitas real-time, analitik berbasis data, dan otomatisasi proses, BAM membantu bisnis Anda lebih siap menghadapi perubahan dan meraih kesuksesan. Jangan ragu untuk memanfaatkan layanan konsultasi BPM agar bisnis Anda semakin unggul dalam persaingan!

Butuh konsultasi lebih lanjut tentang
Business Strategy
Share on :